apakah kau sedang merindukan seseorang?
aku iya, pada orang yang sama
orang yang, bahkan namanya saja dapat membuat badai berputar
daun-daun gugur dari dahan
dan air berhenti menetes dari awan.
apakah kau sedang merindukan seseorang?
aku iya, dengan dia yang tak direncanakan
yang, bayangannya saja membuat waktu di sekitarku membeku
hingga aku tak ingat lagi, apa yang terjadi kemarin dan saat ini
hidupku selesai, di sekitarnya.
apakah kau sedang merindukan seseorang?
aku iya, pada dia yang namanya tak mampu kusebut
karena bila kuusahakan pun, bibirku mendadak gagu
napasku memburu, perut tertindih
menyebut namanya, membunuhku.
apakah kau sedang merindukan seseorang?
aku iya, padanya dengan segenap jiwa
rindu membabi-buta hingga tak mampu melihat nyata
membayangkan indah, seperti siang selepas hujan
lalu ada pelangi usai langit mengirim basah. sempurna.
apakah kau sedang merindukan seseorang?
aku iya, dan saat ini aku sedang membayangkan sebelah matanya
yang mampu menenggelamkanku dalam ketidakwarasan
membuat mulutku mendadak rakus melahap kenangan
otakku redup, dan hati menjadi kolam berisi harapan.
apakah kau sedang merindukan seseorang?
aku iya, dan dia tidak begitu
setiap memikirkannya, kesedihanku tumpah ruah
nyawaku tinggal kesunyian panjang
yang menunggu uluran tangan.
/ode rindu nomor 871