Ijo royo-royo adalah kesan yang pertama kali saya rasakan saat menjejakkan kaki di Kampung Inspirasi RW 17, Desa Jati Endah, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung.

Ada tanaman di setiap rumah. Kalau punya pekarangan luas, tanamannya diletakkan dalam pot-pot aneka rupa. Untuk yang lahannya tipis, tanaman dipelihara dengan cara tempel dinding dan gantung. Lihat kanan, kiri, depan, belakang, mata tertumbuk hijau. Sungguh bahagia.
Urban farming ala Kampung Inspirasi ini bukan tiba-tiba muncul, tapi program yang digagas oleh Local Hero Indocement, Nining Nurhayati. Ibu Nining mengajak ibu-ibu di kampung untuk menanam tanaman hias, sayur dan buah-buahan di pekarangan rumah, tepi jalan dan lahan tak terpakai. Supaya programnya jalan, tentu ada pelatihan untuk pembibitan, penanaman, perawatan, panen dan
pengolahan hasil panen.

Lain padang lain belalang. Lain Bu Nining lain juga Pak Wawan.
Eh, lupa dikenalin, Pak Wawan ini suaminya Ibu Nining. Sungguhlah mereka berdua suami-istri yang terpujikan.

Seperti istrinya, H. Wawan Gusnawan (46 tahun) juga ditasbihkan sebagai Local Hero Indocement. Program yang Pak Wawan jalankan adalah swasembada pengolahan sampah. Program swasembada sampah ini telah dilaksanakan sejak 2010 dan masih berlangsung sampai sekarang, lho. Cukup konsisten yaa..
Kenapa pengolahan sampah dipilh sebagai program unggulan? Awalnya karena Pak Wawan gerah dengan banjir yang terjadi berulang di wilayah kampung. Usut punya usut, kebiasaan membuang sampah sembarangan yang dianggap bertanggung jawab. Menyerahkan sampah langsung ke petugas kebersihan setempat juga dianggap bukan jawaban untuk menghalau banjir.
Supaya warga mau ikutan, si bapak memanfaatkan jabatan sebagai ketua RW dong! Ada reward dan punishment untuk warga yang meminta tanda tangan untuk pengurusan dokumen. Pak Wawan meminta warga untuk ikut serta dalam program pelestarian lingkungan. Jika menolak berpatisipasi pengurusan dokumennya akan ditolak!
Selain pendekatan untuk pengurusan dokumen, si bapak juga pakai pendekatan keagamaan. Masyarakat diajak untuk peduli lingkungan seperti yang diperintahkan dalam Agama Islam.

Program swasembada sampahnya ini menarik banget. Jadi, semua sampah dari rumah diharap udah dibagi-bagi berdasarkan jenisnya. Di Unit Pengolahan Sampah, sampah ini nantinya akan diolah sesuai manfaat.
Untuk sampah plastik seperti botol dan kemasan sachet minuman instan dikirim ke kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Sajati 17. Anggota kelompok ini tangannya sungguh ajaib. Segala sampah bisa jadi kreasi cantik dan layak jual.
Kegiatan warganya bermanfaat banget ya. Kalau warga kompak gini kampungnya pasti jadi minim konflik dan warganya bangga tinggal di sana.
Bikin kampung bebas banjir udah, bikin kampung bersih udah, bikin kreasi sampah untuk menambah pendapatan udah. Tapi Kampung Inspirasi ga berhenti sampai di sini. Ada Posyandu yang aktif banget memantau kesehatan balita dan ibu hamil, ada Kelompok Bermain yang bikin adek-adek senang terus, dan ada Taman Bacaan yang siap sedia dipakai untuk menambah wawasan!



Semua fasilitas yang ada di kampung ini dikelola dan dimanfaatkan oleh warga. Warganya mau dan siap belajar kalau ada hal baru dan bermanfaat. Semua aktif ikut serta. Semarak sekali.

Selain Kampung Inspirasi RW 17, PT Indocement Tbk. juga bermitra dengan beberapa desa lainnya, yaitu di Citeureup (12 desa mitra), Palimanan (6 desa mitra), Tarjun (6 desa mitra), Bandung (3 desa mitra), Lombok (5 desa mitra), dan Cigading (3 desa mitra) . Hampir semua desa mitra yang dijadikan partner untuk CSR lokasinya dekat dengan daerah operasional Indocement.
/salam inspirasi